Wibawa seorang pemimpin tak bisa diraih dengan kediktatoran. Tetapi dengan mengayomi rakyatnya, mencegah orang yang zalim, membela yang lemah. Dengan begitu orang yang kuat akan sadar, orang yang lemah akan aman. Mereka semua bersatu dalam satu kesatuan dan menghindari berpecah belah. Pemimpin yang kuat dan adil akan senantiasa di lindungi oleh rakyatnya, agar dia juga bisa melindungi rakyatnya. Dan semua itu akan terjadi bila sang peimpin dan yang dipimpin saling memahami.
Sekalipun namanya kurmer, yaitu kurikulum merdeka akan tetapi tidak semua hal bisa merdeka, contoh meski guru itu jenuh, punya masalah, harus tetap tampil fresh di depan siswa, tapi kadang penulis masih garang juga jika mereka tidak memperhatikan saat diterangkan sesuatu di kelas (hehe), maklum penulis juga manusia. P enulis baru mengajar selama 2 tahun, berbagai macam karakter murid udah mulai tau lah ya... Kadang mengendalikan siswa mudah karena mereka masih satu generasi alias milenial hehe, dan sekarang mereka sudah makin pinter mengendalikan keadaan. Tetapi tetap saja mereka itu unik ya kan, jadi ada saja perilaku yang diluar dugaan, tiba-tiba berkelahi, berkeliaran di luar kelas, melawan guru, melotot pada guru, menolak diperintah, manja, judes, dan masih banyak lagi hal yang terjadi jika berhadapan dengan mereka. Ada kejenuhan tersendiri Baimana tidak setiap hari ada saja polah tingkah murid itu, laporan sana sini bikin mumet kepala, ya, sebenarnya persoalan murid dari tahun
Itulah Umar bin Khaththab..
BalasHapusKeren, setujuu
BalasHapusSetujuu ppa
BalasHapus